Sabtu, 17 September 2016

Sekelumit cerita tentang desa Wonowoso

EYANG SOWIJOYO MALANGYUDO
PRAJURIT DAN SENOPATI KERAJAAN DEMAK
ADALAH ORANG YANG BERJASA DALAM SEJARAH
TERBENTUKNYA DESA WONOWOSO


Terpetik sebuah kisah tentang Sultan Patah raja dari kerajaan Demak yang menjalankan tapa atau menyepi (uzlah) disuatu hutan. Sebagaimana kebiasan raja dijawa pada umumnya yang sering menjalankan laku ritual menyepi (uzlah) disuatu tempat yang jauh dari keramaian seperti di goa, dihutan maupun dipuncak gunung untuk bertapa memohon petunjuk kepada yang maha kuasa atas segala permasalahan yang tengah dihadapi baik  bersifat pribadi yaitu permasalahan menyangkut seputar rumah tangga  dan keluarga kerajaan maupun permasalahan yang berkaitan dengan ketatanegaraan dan pemerintahan. Dikarenakan tempat bertapa atau menyepi Kanjeng Sultan Patah ini berupa hutan maka tempat tersebut akhirnya dinamakan WONOWOSO darikata wono yang berarti alas/hutan dan woso yang berarti tempat menyepi (uzlah) tempat ini sering digunakan untuk menyepi kanjeng Sultan Patah. Waktu itu kanjeng Sultan juga menugaskan prajurit pilihan untuk menjaga tempat kermat tersebut senopati itu bernama Sowijoyo Malangyudo, dan makamnya ada ditempat petilasan tersebut. lokasinya berada didaerah Wonowoso termasuk kecamatan Karangtengah, kira-kira 12 km dari pusat kota Demak saat ini, tepatnya berada didusun Daon kurang lebih 200 meter dari jalan utama Wonokerto - Tambak Bulusan.
(dikutip dari buku Menelusuri Lokasi Bekas Keraton Demak, karyaHamid Akasah terbitan CV.Cipta Grafika) 
 Makam dan petilasan Eyang Sowijoyo Malangyudo

Oleh penduduk setempat Eyang Sowijoyo Malangyudo dianggap sebagai cikal bakal atau penghuni pertama yang membuka hutan dijadikan pedukuhan. Dalam perkembangannya daerah tersebut menjadi perkampungan yang banyak penduduknya hingga terbentuk menjadi sebuah desa yaitu desa Wonowoso seperti saat ini.
 
Desa Wonowoso masuk dalam wilayah kecamatan Karangtengah hingga saat ini desa Wonowoso terbagi atas 7 RW (Rukun Warga). dari ketujuh RW tersebut RW. 07 merupakan RW terunik di desa Wonowoso dengan wilayah di Perumahan Griya Wonowoso Permai, RW 07 merupakan pemekaran wilayah administratif didesa Wonowoso sampai saat ini terdiri atas 4 RT (Rukun Tetangga) disebut unik karena warganya sebagian besar berasal dari luar daerah wonowoso bahkan dari luar kabupaten Demak dengan berbagai macam perbedaan adat budaya, tradisi daerah, logat bahasa, dan lain sebagainya. Namun dengan segala perbedaan yang dibawa dari daerah masing-masing tidak menghalangi pembauran dan kekompakan dalam membangun masyarakat baru di desa wonowoso. Mereka sudah mengakui dan diakui menjadi bagian dari desa Wonowoso.

Demikian sekelumit cerita tentang desa wonowoso untuk sekedar menambah wawasan 
 

Selasa, 06 September 2016

kerja bakti

RERESIK KAMPUNG

Minggu, 4 September 2016 warga RT. 03 RW. 07 Perumahan Griya Wonowoso Permai mengikuti kegiatan kerja bakti masal sebagai tindak lanjut hasil rapat koordinasi rutin RW yang dihadiri oleh ketua RW, Ketua RT. 01, RT. 02, RT. 03 , dan RT.04 beserta staf kepengurusan.
Sasaran utama dalam kegiatan kerja bakti ini adalah jalan utama Perumahan Griya Wonowoso Permai. Kegiatan ini akan rutin dilaksanakan triwulan sekali dengan melibatkan seluruh warga RW. 07.   
Ketua RW sedang menyampaikan sasaran yang menjadi target kepada para ketua RT 

Kerja bakti ambil start di pojok kampung diwilayah RT.02  

Warga dari RT.1 sampai RT. 4 bersatu padu dengan semangat bergotong royong membersihkan lingkungan 

Walau dibawah terik sinar matahari tetap semangat 

Mudah-mudahan kegiatan ini rutin dilaksanakan tidak hanya obor obor blarak istilah jawanya yaitu hanya sekali gebrakan terus hilang tidak ada kelanjutannya.
Semoga kampung kita bersih sehat aman dan nyaman

AYO KITA LESTARIKAN BUDAYA GOTONG ROYONG AGAR SELALU KOMPAK DAN GUYUB